Pada artikel
sebelumnya, saya membahas tentang tips untuk mendapatkan hasil foto yang bagus
dan keren. Dan pada artikel saya kali ini adalah saya ingin memberikan
informasi untuk kalian semua mengenai Teknik-Teknik Dasar Pemotretan. Berikut
adalah penjelasannya.
Teknik-Teknik Dasar Pemotretan
Teknik-teknik dasar
pemotretan adalah suatu hal yang harus dikuasai agar dapat menghasilkan foto
yang baik. Kriteria foto yang baik sebenarnya berbeda-beda bagi setiap orang,
namun ada sebuah kesamaan pendapat yang dapat dijadikan acuan. Foto yang baik
memiliki ketajaman gambar (fokus) dan pencahayaan (eksposure) yang tepat.
A. FOKUS
Focusing ialah kegiatan mengatur ketajaman objek
foto, dilakukan dengan memutar ring fokus pada lensa sehingga terlihat pada
jendela bidik objek yang semula kurang jelas menjadi jelas (fokus). Foto
dikatakan fokus bila objek terlihat tajam/jelas dan memiliki garis-garis yang
tegas (tidak kabur). Pada ring fokus, terdapat angka-angka yang menunjukkan
jarak (dalam meter atau feet) objek dengan lensa.
B.
EKSPOSURE
Hal paling penting yang harus diperhatikan dalam
melakukan pemotretan adalah unsur pencahayaan. Pencahayaan adalah proses
dicahayainya film yang ada dikamera. Dalam hal ini, cahaya yang diterima objek
harus cukup sehingga dapat terekam dalam film. Proses pencahayaan (exposure)
menyangkut perpaduan beberapa hal, yaitu besarnya bukaan diafragma, kecepatan
rana dan kepekaan film (ISO). Ketiga hal tersebut menentukan keberhasilan
fotografer dalam mendapatkan film yang tercahayai normal, yaitu cahaya yang
masuk ke film sesuai dengan yang dibutuhkan objek, tidak kelebihan cahaya (over
exposed) atau kekurangan cahaya (under exposed).
Æ Bukan Diafragma (apperture)
Diafragma berfungsi sebagai jendela pada lensa
yang mengendalikan sedikit atau banyaknya cahaya melewati lensa. Ukuran besar
bukaan diafragma dilambangkan dengan f/angka. Angka-angka ini tertera pada
lensa : 1,4 ; 2 ; 2,8 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ; dst. Penulisan diafragma
ialah f/1,4 atau f/22. Angka-angka tersebut menunjukkan besar kecilnya bukaan
diafragma pada lensa. Bukaan diafragma digunakan untuk menentukan intensitas
cahaya yang masuk.
Hubungan antara angka dengan bukaan diafragma
ialah berbanding terbalik.
"Semakin besar f/angka, semakin kecil
bukaan diafragma, sehingga cahaya yang masuk semakin sedikit. Sebaliknya,
semakin kecil f/angka semakin lebar bukaan diafragmanya sehingga cahaya yang
masuk semakin banyak."
C. KECEPATAN RANA (SHUTTER SPEED)
Kecepatan rana ialah cepat atau lambatnya rana
bekerja membuka lalu menutup kembali. Shutter speed mengendalikan lama cahaya
mengenai film. Cara kerja rana seperti jendela. Rana berada di depan bidang
film dan selalu tertutup jika shutter release tidak ditekan, untuk melindungi
bidang film dari cahaya. Saat shutter release ditekan, maka rana aka membuka
dan menutup kembali sehingga cahaya dapat masuk dan menyinari film.
Ukuran kecepatan rana dihitung dalam satuan per
detik, yaitu: 1 ; 2 ; 4 ; 8 ; 15 ; 30 ; 60 ; 125 ; 250 ; 500 ; 1000 ; 2000 ;
dan B. .Angka 1 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/1 detik. Angka 2000
berarti rana membuka dengan kecepatan 1/2000 detik, dst. B (Bulb) berarti
kecepatan tanpa batas waktu (rana membuka selama shutter release ditekan)
Hubungan antara angka dengan kecepatan rana
membuka menutup ialah berbanding lurus. "Semakin besar angkanya berarti
semakin cepat rana membuka dan menutup, maka semakin sedikit cahaya yang masuk.
Semakin kecil angkanya, berarti semakin lambat rana membuka dan menutup, maka
semakin banyak cahaya yang masuk"
D. ISO
Makin kecil satuan film (semakin rendah ISO),
maka film kurang peka cahaya sehingga makin banyak cahaya yang dibutuhkan untuk
menyinari film tersebut, sebaliknya semakin tinggi ISO maka film semakin peka
cahaya sehingga makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film
tersebut. Misal, ASA 100 lebih banyak membutuhkan cahaya daripada ASA 400.
Digambar saya yang satu ini, saya menggunakan
settingan kamera manual, dan settingannya yaitu : Shoot with ISO 100, SS
(Shutter Speed) 1/200, F 4.5
Saya memfokuskan ke bunga tersebut sehingga
gambar yang dibelakangnya menjadi blur
atau buram, biasa disebut juga itu namanya bokeh.
Itu saja informasi yang bisa saya berikan kepada
kalian semua, semoga bermanfaat, dan trus baca artikel dari saya ini. Terima
kasih
Ditulis oleh: Siddiq Prawiro Aji
Post a Comment